Tentang Ibu



Aku terlahir dengan keluarga yang lengkap memiliki sosok seorang ayah dan ibu. Ketika orang tertarik menceritakan arti cinta atau makna dari sebuah hidup tentang antara sepasang kekasih, mungkin aku bukan lah salah satu dari mereka. Karena aku lebih tertarik bercerita tentang ibu. Karena ketika kalimat ibu terucap dari seseorang kepadaku. Entah kenapa ada perasaan di hati yang sulit untuk dijelaskan. Yang jelas ada kecemasan dalam hati, yang menimbulkan sebuah pertanyaan kepada diriku sendiri yaitu “kalau ibu sudah tidak ada apaka aku kuat bertahan seorang diri?”. Pertanyaan itu yang selalu ada di pikiranku bila mendengarkan kata ibu. Bagiku ibu adalah sosok wanita yang sangat tangguh dan kuat. Tetes keringat yang keluarkan setiap harinya, kesabaran yang selalu mengiringinya tanpa lelah untuk menyayangi buah hatinya setiap hari dan setiap waktu do'a yang selalu terakhir dari tulus yang dipanjatkan kepada tuhan yang maha esa. 

Tidak seorangpun yang mampu untuk membalas semua kasih sayang cinta dan do'a yang selalu diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya. Beliau berumur 56 tahun bernama Faizah mempunya 2 seorang anak, ia merupakan sosok ibu yang sangat sayang dan cinta kepada anak-anaknya tanpa lelah sepanjang waktu dari masih dalam kandungan beliau mengurus memberikaan asupan gizi kepada calon buah hatinya yang masih didalam perutnya sampai dengan saat ini buah hatinya tumbuh besar dan tidak pernah lepas dari sosok bayang bayang seorang ibu. 

Jika dibayangkan berat sekali menjadi sosok seorang ibu mengurus semua dan segala hal didalam rumah tangga sebelum buah hatinya tumbuh besar seperti saat ini beliau sangat sabar dengan kenakalan anak-anaknya tapi terkadang juga mengeluarkan kejengkelannya itupun selalu dibalas dengan memberikan nasehat untuk menjadi seorang anak yang tidak nakal berbakti kepada kedua orang tua sosok ibu yang sangat di sayangi oleh anak-anaknya. Mungkin kalian bertanya kepadaku kenapa sendiri, dan kemana sossok seorang ayahku?Namun aku tak ingin menceritakan itu. 

Aku hanya ingin bercerita tentang ibu. Sejak sekolah dasar ibu mengurusku, mencari nafkah untuk biaya sekolah dan kebutuhan seharisehari tanpa keluh kesah dan seperti seseorang yang tak memiliki rasa lelah. Ibu mencari nafkah mulai dari menjadi ojek anter jemput tetangga hingga membuka sebuah warung dirumah. Sejak aku Sekolah Dasar ibu sudah bekerja menjadi seorang ojek anter jemput anak sekolah tetanggaku, ketika hendak berangkat sekolah dan pulang sekolah ibu lebih memprioritaskan mengantar dan menjemput anak tetanggaku terlebih dahulu dibandingkan aku, karena ibu sudah bertanggung jawab atas hal itu.

Ibu sudah menjalankan pekerjaan itu hingga sekarang dengan semangat dan tidak putus asa, aku kagum pada ibu. Selain itu juga ibu membuka warung didepan rumahku dikarenakan didepan rumahku persis terdapat sekolah dasar, sehingga dirumahku menjadi kantin untuk sekolah tersebut. Aku salut dengan jerih payah ibu yang memiliki beberapa kewajiban dan tanggung jawab, walau terkadang ibu merasa kerepotan aku tidak sungkan untuk membantu pekerjaan ibu, entah menggantikan ibu untuk mengantar jemput anak tetangga atau menjaga warung. Setiap ibu pasti berusaha melakukan hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Jalan berliku yang sulit untuk dilalui ia tempuh dengan penuh perjuangan. Apapun akan ia lakukan agar anaknya berhasil dan sukses. Sedari kecil aku tidak luput dari kasih sayang seorang ibu, ibu selalu membelikan sesuatu yang aku inginkan mulai dari mainan hingga baju bola pada kala itu. Aku tidak ingin sekali kehilangan sosok ibu, entah bagaimanapun nanti aku tidak sanggup membayangkannya jika kehilangan sosok ibu. 

Sejak ayahku tidak bekerja lagi ibuku lah yang menanggung semua kebutuhan aku, tidak dengan kakakku dikarenakan kakakku sudah menikah. Ibu tidak pernah menuntutku dalam hal apapun, pesan yang terpenting dari ibuku dari dahulu hingga sekarang adalah jangan pernah meninggalkan sholat karena sholat adalah tiang agama. Ibuku sangat agamis sekali ia tidak pernah ketinggalan sholat lima waktu, mengaji, hingga sholat duha. Setiap harinya aku diingatkan untuk sholat sholat dan sholat. Ibu juga rutin membangunkan aku ketika subuh untuk melaksanakan sholat, awalnya aku tidak terbiasa bangun subuh hanya untuk sholat tetapi ibu memaksaku hingga sekarang aku terbiasa bangun subuh untuk melaksanakan sholat. 

Ibu selalu mendukung hobbyku, pada saat aku sekolah dasar aku memiliki hobby bermain bola, akhirnya ibu mendukung hobbyku dengan memasukan aku kesekolah khusus sepak bola. Lalu ketika aku lulus sekolah dasar aku memiliki hobby menggambar tepatnya menggambar graffity/tulisan. Ketika itu ibu mendukungku dengan cara membelikan aku buku gambar, spidol, hingga kaleng cat untuk menggambar ditembok, hobby itu aku jalanin selama 3 tahun. Aku tidak melanjutkan hobby tersebut dikarenakan kurangnya waktunya luang, dikarenakan aku sudah masuk smk yang dimana hanya hari libur sekolahnya hanya hari Minggu. 

Selain mendukung hobbyku yang menggambar ibu juga pada saat awal aku smk ibu mendukung hobbyku yaitu bersepeda, pada saat itu aku ingin membeli sebuah sepeda tetapi karena uangku kurang ibu mendukung hobbyku dengan cara memberikan aku uang untuk membeli sepeda tersebut. Ketika aku lulus smk pada tahun 2021, ibu ingin sekali aku kuliah diperguruan tinggi negeri. Karena ibu ingin hal tersebut maka aku mengikuti semua jalur tes untuk perguruan tinggi namun naas hampir semua tidak diterima. Aku sempat putus asa dan sangat kecewa karena tidak bisa memenuhi keinginan ibu pada saat itu, akhirnya pada jalur tes yang terakhir yaitu jalur mandiri, aku mendaftarkan dua kampus yaitu Politeknik Negeri Jakarta dan Politeknik Media Kreatif. 

Pada saat pengumuman pertama alhamdulilah aku diterima di Politeknik Media Kreatif. Gimana perasaanku pada saat pengumuman pertama? Senang bukan main hingga tanpa sadar air mataku mengalir hingga pipi, gimana tidak aku senang sekali akhirnya bisa mewujudkan keinginan ibuku pada saat itu. Lalu ketika pengumuman kedua alhamdulilah aku juga diterima di Politeknik Negeri Jakarta sangat senang sekali pada saat itu. Dalam hatiku berbicara “akhirnya semua cobaan kegagalan berhasil aku lewati dan senang bisa bikin ibu bahagia”. 

Dikarenakan aku diterima dua kampus aku mendiskusikannya dengan ibu,, dan akhirnya aku memutuskan untuk memilih kampus Politeknik Negeri Jakarta dengan jurusan Teknik Grafika Penerbitan dengan prodi Penerbitan/Jurnalistik yang sekarang sedang aku jalani. Empat semester sudah aku lewati dengan penuh suka dan duka, dan tidak luput juga disitu ada doa dari ibu yang selalu ibu panjatkan disetiap doanya. Semua biaya perkuliahanku ditanggung oleh ibu terkecuali uang jajan, untuk uang jajan aku harus mencari sendiri karena aku tidak mau menambah beban ibu. 

Akhirnya aku memutuskan bekerja menjadi ojek online dari semester satu hingga sekarang. Awalnya aku pikir sangat sulit pasti memiliki kewajiban kuliah sambil bekerja, sudah dua tahun aku jalani ternyata benar dugaanku. Sulitnya membagi waktu antara kuliah dan bekerja, walaupun bekerja menjadi ojek online memiliki waktu kerja yang fleksibel dan tidak terikat. Awalnya aku malu menjadi ojek online dikarenakan seumuran aku waktu itu sedang teman temanku sedang asyiknya kuliah pulang nongkrong, sedangkan aku pulang kuliah harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan aku sendiri. 

Tetapi lama kelamaan aku berfikir buat apa aku malu bekerja diumur aku yang segini, akhirnya justru aku bangga karena bisa mencari uang sendiri. Alhamdulilah dua tahun aku bekerja menjadi ojek online aku bisa membeli hp impianku dengan uang hasil menjadi ojek online, lalu aku juga bisa membeli sepeda motor dengan hasil uang tersebut. Walaupun sesekali aku mengeluh karena cape harus kuliah sambil bekerja tetapi ibu selalu menasihati aku dan memberiku semangat. 

Kasih sayang seorang ibu tidak akan mampu kita bayar dengan apapun dan tidak akan mampu kita bayar sampai kapanpun. Karna kasih sayang seorang ibu tulus dan murni dari hatinya. Kita sebagai anak harus mampu membahagiakan, dan membanggakan ibu atau orang tua kita semampu kita agar mereka bahagia dan bangga terhadap kita. Untuk para wanita yang kelak menjadi seorang ibu jadilah seorang ibu yang baik kepada anak-anaknya jadilah wanita wanita hebat, untuk semua orang hargailah seorang sosok ibu beliau yang merawat mendidik menjadi anak yang baik dan hargailah kasih sayangnya, tidak seorangpun yang mampu membalas kasih sayangnya. Rosulullah pun sangat menghargai sosok seorang wanita dan selalu menghargai seorang wanita.